Pengikut

Kamis, 21 Februari 2013

ITUKAH CINTA

Putih itu Hitam
Tawa itu Tangis
Mauku maumu mauku
La la la la laa ...
Nyanyian segala rasa
Ha ha ha haa ...
Kenapa aku ini ?!
Tangis,tawa,senyum,sedih,SATU
Dag dig deg .. bunyi itu
Nyanyian senyumku diantara dentuman layang
Sadar hai anak Adam !!
Aku tertawa dan tersenyum hanya untuk menunggu tangis dan sedihku datang
Dan jalan ini masih ada gunung-gunung dan lautan
Dengan sadar aku bermain di parahyangan dewa dewi cinta kehidupan
Ku mulai bermain kata bermajas nada
Do re mi fa sol la si doo...
Teriakku keras lantang kemudian terdiam
Ya Allah Engkaulah sang Esa yang membolak-balikan rasa
Ya Allah,AKU JATUH CINTA
Tapi siapa dia?!
Dalam simpulku untuk yakin menunggu jawab-Nya

Selasa, 05 Februari 2013

KU INGINKANNYA

SubhanAllah ..
Aku mencintainya
Tuntunlah aku dalam jalan surga
Jadikan aku pengantin bidadari dunia
SubhanAllah ..
Aku menyayanginya
Tunjuki aku dalam setiap salah dan dosa
Jadikan aku insan yang salehah
SubhanAllah ..
Aku merindunya
Peluklah aku dalam cinta suci tanpa mati dan teridhloi
Jadikan aku ratu pelengkap rusuk mu dan teman diri

Ya ALLAH RABBI ...
Aku mencarinya ..
Mencari ia yang tak pernah berkata I Love You saat temui ku
Ya ALLAH RABBI ...
Aku mendambanya ..
Mendamba ia yang mengusap tangis dan lara ku dengan iman dan doa
Ya ALLAH RABBI ...
Aku menangisinya ..
Menangis ku haus karena kecintaannya pada-Mu dan juga Nabi-Mu

Demi Matahari Penerang Alam
Aku ini harum melebihi wewangian
Tapi aku ini bungah yang menunggu kelopak berguguran
Demi Bulan dan Bintang Penerang Malam
Aku ini segala keindahan adam
Tapi aku ini tanah yang menopang pijakan

Wahai Adam ..
Cintailah aku sepenuh hati
Sepenuh ikhlas mu menanti terqobul ijab mu
Wahai Adam ..
Engkau kuat dihadapan kami
Tapi sesungguhnya engkau lemah tanpa kami

CINTA ..
Mighrab dalam cinta menelusuk penuh harap tanpa kami tahu rasa itu ada dan beraroma

KITA ..
Aku akan kembalikan tulang rusuk mu dengan kelembutan ku dan engkau lengkapilah kekurangan ku dengan kesempurnaan kesabaran pengayoman mu

AKU ..
Aku memilih cinta dalam diam berbait doa-doa

Selasa, 29 Januari 2013

UNTUK MU SAUDARA KU

Wahai saudara ku ..
Menangis ku pilu melihat kamu lemah karena waktu
Raut mu dulu gagah namun kini tersungkur beku
Mereka tak mengerti perjuangan mu
Ingin ku berlari dan berteriak keras merangkul mu
Meski kamu tidak mengenal ku tapi aku ini saudara mu
Aku masih saudara mu

Ya rabbi ..
Lihatlah hamba-Mu
Yang kami tahu kami hanya berbeda baris ketika menghadap-Mu
Yang kami tahu kami sama-sama berdiam di tempat-Mu
Yang kami tahu kami berjuang untuk hidup menyambung kehidupan-Mu

Wahai kalian yang menguasai keadaan karena titipan
Mainkan hati kalian untuk nama kebersamaan
Agar buah kehidupan tidak luluh karena kesombongan
Allah titipkan kelebihan pada kalian
Namun kenapa kalian tidak melebihkan hati kalian

Melihat mu berjuang dengan teralis
Langit ku menangis
Bumi ku pun teriris
Menunduk kami sudah tanpa tangis
Sungguh kami terluka dalam,sungguh aku luka

Sabtu, 26 Januari 2013

GADIS KU

Hai Gadis ...
Dia tersipu malu,
Angin itu menghampiri dirinya
Dia menyembunyikan senyum dibalik rerumputan
Dia membisikan untaian rasa dalam sandarannya
Rumput itu tahu ceritanya
Dahan-dahan bergoyang seakan ikut senang
Dia menunduk bermandi bunga-bunga
Kini dia berteman kaca penjaga sempurna
Senyumnya itu sendiri
Duduknya nyaman dengan bayangan
Dia itu beraduk alfabet tersusun baris
Dia itu menyimpan seribu tanya diri
Dia mendefinisikan dan menarasikan sendiri
Suatu sosok baru melekat ikutinya

Hahhahaaaa ... !!
Dia diam-diam melihat
Dia pura-pura diam
Dia diam dalam malu
Dia malu untuk mau
Dia mau tapi malu
Sungguh aneh_

Jumat, 25 Januari 2013

MALAM KU

HUJAN malam ini turun dengan sedihnya
Tanpa suara alam mengiringi tiap jatuhannya
Alirannya nampak terhenti
Ia tersudutkan jalan dan sendiri
Ia menjerit dengan kerasnya
Sedang pelangi pun tak bisa lagi hadir warnainya
Ia sedih ...

Riuh angin tenang dalam diam
Kaca ku kini bukanlah kaca
Gelap..., amat lekat dalam pekat
Tetesan air berlomba jadi nada
Nyanyian sepi kini penghibur diri

Alam beku dengan dingin hari
Waktu ku seakan melambatkan diri
Ia nampak enggan berlalu tuk pergi
Langit ku .. Langit ku terdiam sepi
Ia gemuruh dalam diri

Malam ku menangis_

Senin, 14 Januari 2013

ADA CERITA ANTARA SEMARANG DAN JOGJA

Suara bising dari berbarbagai arah menjejali telingaku.Hilir mudik orang diluar bus sesak penuh dengan kesibukan mereka masing-masing.Dari luar kaca aku melihat seorang anak kecil bernyanyi dengan beban hidupnya.Meski itu adalah beban tapi aku malah nyaman dengan nyanyiannya.Sungguh ironis!!Saat anak kecil itu menghabiskan lagunya,aku mencoba fokus dengan diri ku,duduk tenang.
"Aku duduk diantara keramaian dan kebisingan,namun kenapa aku seperti gak melihat dan gak mendengar?!".Grutu ku pelan namun bisa didengar.
"Sesungguhnya kamu hanya berada dalam kesepian.Hatimu gak peka untuk apa yang kamu lihat dan dengar".Seorang cowok tiba-tiba saja memangkas kalimat ku lalu duduk tepat disamping ku.
"Ihhh siapa sih kamu,SKSD banget deh".Gumam ku dalam hati yang sedikit kesal.
"Kamu pasti baru pertama kali naik bus ya?!Aku baru liat kamu,mau minum gak?!".Cowok itu seolah paham benar sikon di terminal bus yang padat orang kemudian menawarkan sekaleng minuman soda.Aku yang baru melihat dia tentu saja ingin menolak pemberiannya karena takut,tapi aku coba berbasa-basi dengan menerima walau diotak ku beraduk was-was.
"Emmmm .. Iya makasih".Aku menerima minuman itu.
"Jangan takut terima ini,aku ikhlas dan tanpa syarat.Aku ngerti kamu hanya berjaga diri untuk kebaikan tapi ingatlah jika memang sudah digariskan,walaupun kamu duduk dalam bus VIP juga kamu tidak bisa lari,sama seperti kematian".Ujarnya meyakinkan,seakan dia begitu mengenal kehidupan.
Mendengar rentetan kalimat panjangnya,itu membuat ku sedikit lega dan tenang.Aku yang dari tadi suudzon sekarang bisa menghela nafas.
"Astaghfirullahal'adzim(istighfar ku dalam hati),maaf jika tadi aku berburuk sangka sama kamu".Aku menyunggingkan senyum sebagai tanda keramahan dan penerimaan.
"Gak apa,itu wajar.Aku juga tau,dengan penampilan ku yang seperti ini siapa yang mau melihat aku?!Aku hanya seonggok sampah dipinggiran jalan".Jawabnya cuek.
"Kita semua sama di mata Allah,hanya iman yang membuat kita mempunya tempat lebih disisi-Nya.Oya,nama ku Nazwa".Aku menyodorkan tangan yang sedikit basah karena rasa takut.
"Aku Dodi,simpan saja tangan lembut mu,tangan ku yang kasar tak pantas berjabat dengan mu".Dodi merebahkan tubuhnya pada kursi dan memainkan gitarnya sambil bernyanyi pelan.

Mantan pacar ku,
Aku sendiri dalam dingin
Dalam sadar mu,
Kau masukan ku dalam laut bermuda
Aku sesak,
Aku sesak,dalam menenggelamkan ku
O o.. mantan pacar ku,
Oleh mu,aku membuang sekelilingku
Taukah kau aku memuja mu seperti dewi
Hingga aku diperbudak cinta mu
Mata ku buta
Telinga ku tuli
Tangan ku tak bisa meraba isi hati mu

"Cowok ini penuh misteri,cuek banget(dalam hati).Kamu pinter nyanyi ya ternyata,kayanya lagu sendiri deh".Aku coba melarutkan dingin.
"Gak juga,hanya tulisan yang aku nyanyikan dalam kesendirian,gitar ini yang jadi teman makan ku.Aku hidup dari petikan kunci-kuncinya,kamu anak kuliah?!Kayanya kamu udah punya cowok".Dodi menjelaskan siapa dirinya dan menerka siapa aku.
"Iya bener,aku kuliah dan punya cowok juga.Napa kamu tau?!".Jawab ku terheran.
"Gak cuma nebak aja,lagian tadi juga kamu ngomong sendiri.Kaya lagi galau".Dodi menjawab masih dengan cueknya.
"Iya kurang lebih,kamu juga kaya jago nyanyi.Tuh keren gitu,pengalaman pribadi?!".Tanya ku.
"Dia yang dulu aku dewa kan.Yah,dia yang dulu selalu aku pertamakan.Sebelum aku bener-bener jadi kafir oleh cintanya,Allah membangunkan aku dengan tamparan keras".Dodi menghentikan petikannya dan memandangi kaca bus dalam.Seakan lukanya mengangah kembali karena pertanyaan ku.
"Maaf Dodi,aku gak bermaksud demikian".Aku merasa menyesal untuk pertanyaan yang tidak seharusnya aku lempar.
"Dulu memang aku merenda asmara sama cewek.Dari fisik bagi kami dia lebih dari cukup.Cantik,seksi,putih,dan tinggi dengan bibir tipis,mata yang besar dengan lentikan bulu matanya semua cowok akan jatuh dalam rasa.Ya rasa ingin memiliki,atau bahkan untuk orang tak bermoral akan merasa ingin mencicipi".Dodi bercerita tentang mantannya dulu sambil meneguk minumannya.
"Kelihatannya bener cantik dan sempurna".Aku mencoba masuk dalam deskripsi Dodi.
"Gak ada yang sempurna di dunia ini selain Allah.Orang bilang dalam lautan bisa diukur,dalam hati siapa yang tau.Sama dengannya,dia cantik tapi gak secantik hatinya.Aku sungguh buta dibuatnya hingga aku melawan orang tua ku hanya untuk bertahan dengan cinta ku yang sudah hampir tiga tahun waktu itu.Saat aku ingin memilikinya,aku mencoba memberanikan diri berbicara pada kedua orang tua ku untuk menikahinya.Tapi ayah ku gak setuju dengan alasan Veby bukan calon istri yang tepat.Ayah ku menginginkan menantu shalihah bukan menantu yang sekedar berparas.Padahal aku tau,sebelum itu Veby gak mau aku nikahi dengan alasan karena belum siap.Meski demikian aku bersikukuh untuk menikahinya dan menentang orang tua ku,termasuk ibu ku.Aku melucuti semua apa yang aku miliki hasil dari pemberian ayah.Keluarga,harta,dan masa depan,aku gak memperdulikannya".Cerita Dodi mengenang masa lalunya.
"Mmm .. Namanya Veby,tapi maaf jika boleh tau memangnya ayah dan ibu kamu sudah bertemu dengan Veby sebelumnya hingga ayah kamu memvonis Veby demikian?!".Tanyaku penasaran.
"Sebelum hari itu aku emang udah bawa Veby kerumah,namun penerimaan mereka terasa kaku.Aku tau itu karna Veby berbau anak meteopolis yang bebas".Dodi memperjelas tanya ku.
"Terus apa yang terjadi selanjutnya,setelah kamu pergi meninggalkan semua demi Veby?!".Tanya ku lagi.Aku memang penasaran dengan cerita Dodi.Meski cerita cinta yang tidak direstui oleh orang tua cukup marak,tapi ini kali pertama aku mendengar langsung dari narasumber.
"Aku sempat bertahan dalam kebekuan rumah karena hasil adu argumen seminggu sebelumnya.Aku tau ibu sakit saat itu.Namun aku rasa,cinta ku mampu mengabaikan orang yang menyayangi ku tulus.Aku pergi ke Jakarta ingin bertemu dengan Veby dan berbicara dengan kedua ortu Veby bahwa aku ingin meminangnya.Sesampai disana aku memang bertemu Veby di kost-annya,tapi sayang,ketika aku masuk Allah menunjukan siapa orang yang aku bela itu.Dia bersama cowok yang aku kenal.Parahnya lagi mereka melakukan hal yang gak wajar.Aku tahu itu karena barang-barang disana sangat mengindikasikan,terlebih mereka memang mengakui bahwa sudah satu tahun mereka backstreet dari aku.Hati ku hancur,niat ku yang suci dengan mengorbankan ortu ku kandas karena sebuah ungkapan pagar makan tanaman.Tentu saja aku meninggalkan mereka untuk pergi menjauh.Ingin pulang pun,aku sudah gak mempunyai muka".Papar Dodi,ia seakan mempercayai ku tuk meluapkan sakit hatinya.
"Tega banget ya,tapi kamu hebat,kamu masih bertahan jalani hidup meski tanpa orang-orang yang kamu kasihi.Hmmmtt..,Allah punya rencana baik tuk kita semua.Aku yakin suatu saat nanti kamu akan dapat lebih dan amat baik pengganti Veby.So,optimis ya".Aku melempar senyum dan menyemangatinya.
"Aamiin,thank's buat doanya.Maaf ya udah lebay gini ama kamu.Tapi entah kenapa aku ngrasa nyaman aja ngeluarin unek-unek ini".Ungkap Dodi yang tadi cuek sekarang berubah hangat.
"Gak apa-apa,aku malah seneng bisa ngobrol dalam perjalanan ini.Jadi gak terasa.Oya,apa kamu gak kangen sama keluarga kamu?!Ibu misalnya,kan kamu tau saat itu beliau sakit".Tanya ku lagi,seolah tidak puas dengan pertanyaan-pertanyaan ku yang sudah aku luncurkan.
"Apa aku harus menjawab pertanyaan ku sendiri?!Seekor itik pun jika gak liat induknya ia akan mencari.Bedanya,jika ia bisa bersuara keras untuk menemukannya,aku bersuara dalam sujud ku.Aku terkadang pulang untuk sekedar mengintip ibu lalu aku cepat berlalu".Dodi terlihat begitu sedih.Ya,dia adalah seorang cowok yang tidak muna yang berpura-pura mengaku kuat tapi ia bersembunyi dalam lara.
"Dodi terlihat beda dengan kebanyakan cowok yang pernah aku kenal.Ia bergelut dengan kerasnya hidup untuk mempertanggung jawabkan pilihannya dulu tanpa merengek uluran tangan ortunya.Hhemmt .. Satu pelajaran baru yang bisa aku petik".Besit ku sejenak.
"Ngomong-ngomomg ko kamu jadi diem gitu?!Bete ya dengerin radio bodol bersuara?!Maaf ya Naz".Dodi merasa tidak enak hati atas ceritanya.
"Eehh .. Tuh kan minta maaf lagi,kita kan sekarang temen".Ku beri kan senyum pada Dodi.
"Iya gak enak aja,kita pertama kenal malah cerita melo gitu.Oya,kehidupan kamu sendiri gimana?!Pacar,keluarga misalnya.Kamu pasti sayang banget sama mamah kamu,hmmmt ..".Dodi berbalik tanya dengan helaan nafas yang seakan iri akan sesuatu.
"Alhamdulillah semua baik,tapi akan lebih baik lagi seandainya mamah ku masih bisa menasehati ku saat sedih dan salah ku".Mata ku berkaca lalu meluap turun dari tempatnya karena teringat almarhumah.
"Innalillahi wainnaillaihirojiun ..Maaf teman".Dodi merasa bersalah.Tangannya seperti ingin mengusap butiran air yang jatuh,namun ia canggung.Dia seperti mencari sesuatu dalam rangselnya.
"Gak apa,itu sudah kehendak-Nya.Sekarang aku hanya bisa mengiriminya doa.Aku ingin beliau tersenyum disana".Pungkas ku.
"Aamiin .. Beliau pasti tersenyum bangga melihat mu Naz.Jadilah bidadari surga untuk imam dan keluarga mu kelak".Dodi tersenyum untuk yang pertama kalinya.
"InsyaAllah,aamiin .. Makasih buat doanya Di.Tapi semua memerlukan proses,aku hanya mencoba jadi pribadi lebih baik".Jawab ku sambil mengambil tissue pembersih wajah yang kebetulan wajah ku terasa kotor karena debu jalanan.
"Wanita itu sudah dinobatkan cantik sejak ia lahir.Tanpa ia bermake-up pun ia akan tetap cantik,apalagi jika hatinya bermake-up iman dan taqwa".Gumam Dodi lirih lalu memainkan lagi gitarnya.Kalimatnya itu seakan dia menegur ku.Aku malu dengan niat ku,aku segera memasukan tissue tadi ketempatnya kembali.
"Maaf,aku gak bermaksud demikian".Aku tidak enak hati pada Dodi,sedikit malu.
"Bungah akan tetap menjadi bungah dengan atau tanpa kamu menyiraminya.Persuburlah tanah mu dengan pupuk dari Allah.Seandainya datang kumbang mu,biarkan hanya ia yang menghisap madu mu dengan pinangan".Jelas Dodi untuk pernyataannya yang tadi.
"SubhanaAllah .. Kamu betul Di".Aku merasa malu pada dirinya.Aku seorang cewek tapi tidak pernah terbesit sedikit pun akan hal itu.
"Aku hanya ingin mengingatkan,tugas kita sesama muslim bukankah salah satunya adalah saling mengingatkan dalam kebaikan??".Jelasnya.
"Huuuw .. Aku dikacangin ne Dod?!Dari tadi ngobrol berdua aja tanpa mandeng aku!!".Seorang cowok jangkis berambul ikal menghampiri kami,seperti dia mengerti pembicaraan aku dengan Dodi dari awal.
"Sirik aja kamu mah,emang kamu gak pernah denger ya kalau ada dua insan yang berbeda jenis bersama,yang ketiga itu setan.Jadi kamu tuh setan.Hhahaaaa!!".Dodi yang dari awal terlihat serius dan jaim saat ada cowok yang datang dia seperti periang dengan candaannya.
"Yee ... Enak aja bilang aku setan.Iya tau.Nah kalau ada dua jenis yang dimaksud itu,si enenk ini bulannya sedang kamu punguknya.Wheee ..!!".Ledek teman Dodi.
"Huuuhh bisa aja.Iya Pu,kenalin dia Nazwa.Naz,kenalin si Cupu".Dodi mengenalkan temannya.
"Assalamualaikum,aku Nazwa".Aku memperkenalkan diri terlebih dahulu.
"Waalaikumussalam,wuiihh adem ketemu cewek kaya gini.Cep cep cep ..Aku Roni,dari Semarang mau ke Jogja ya nenk?!Pasti anak kuliahan ne".Terka Roni pada ku dengan banyolannya.
"Iya bener".Jawab ku sedikit belum terbiasa bercanda.
"Iya benerlah masa salah,orang tadi naik bus bareng,si Cupu basa-basinya basi!!Huuuwhh..".Dodi meledek Roni.
"Ehh Dod,namanya juga usaha.Dukung ke ama temen,jangan nyalon sendirian".Roni menimpuk Dodi dengan tutup botol minuman.
"Elah ..,dukung kaya nyalon gubernur aja.Lagian emang kamu mau diterkam ama harimau penjaga hati Nazwa?!Mampus loe!!".Balas Dodi.
"Ajub bule .. Udah punya penjaga ya nenk,aku mundur aja deh biar si Dodod yang benyok(hehehhee)".Roni duduk tempat duduk sebelah kiri kami yang kebetulan kosong.
"Kalian rame ya.Pasti udah kenal lama".Aku mencoba untuk masuk dalam persahabatan mereka.
"Iya,si Dodi udah kaya keluarga sendiri.Dia sayang ama ibu aku.Mungkin karena dia kangen sama ibunya kali.Seperti yang dia cerita tadi,gara-gara cinta buta malah dia sendiri yang jadi korban.Cantik sih cantik tapi cowok yang matang itu sebenarnya gak terlalu milih fisik untuk dijadikan pendamping hidup,lebih liat ke perilaku dan hati.Meski gak muna juga baik cowok atau cewek itu pertama liat luarnya dulu dan suatu saat nanti jika udah tau itu gak penting,kita cuma bisa meratapi".Ucap Roni menguatkan kalimat-kalimat Dodi dari awal.
"Iya sama,cewek juga gitu.Pada dasarnya kita ingin yang terbaik".Aku menyeragamkan pendapat ku.
"Dod,bentar lagi udah mau nyampe di Sleman kita turun dimana?!".Tanya Roni pada Dodi.
"Terserah kamu,aku ngikut aja.Rumah juga rumah kamu ini".Jawab Dodi sedikit murung.Entah apa yang dia pikirkan,aku merasa ada yang berbeda.
"Yaelah ini anak,kalau gitu rumah aku kamu beli biar aku yang jawab gitu,mau Dodod?!Aku kedepan mau ambil barang".Roni pergi untuk mengambil barangnya yang tadi pindah tanpa sempat ia bawa.
"Di,kamu pasti kangen banget sama ibu kamu.Datangi beliau,dan minta maaf sama ortu kamu.Semarah-marahnya orang tua mereka gak mungkin bisa makan anaknya sendiri.Gak ada yang namanya bekas anak.Dan lagi,jangan sampai kamu menyesal atas kehilangan.Sebenarnya orang yang dekat sama kita adalah orang menyakiti kita.Pergi dan peluk erat beliau.Ibu kamu pasti sangat merindukan mu lebih dibanding diri kamu yang merindunya atau apapun".Aku mencoba meluluhkan pendirian Dodi meski aku tahu tidak sepenuhnya dia akan mendengarkan perkataan ku.Dodi terdiam sejenak seolah sedang mencerna perkataan ku tadi.
"Makasih banget Nazwa untuk masukannya.Kamu orang jauh tapi terasa orang dekat,sedang orang yang dekat terasa orang jauh.Walau hanya sepanjang jalan ini,aku seneng bisa kenalan sama kamu meski sesingkat ini".Ungkap Dodi.
"Iya sama-sama(aku tersenyum lega karena saran ku ia bisa cerna).Eh Di,kayanya bentar lagi udah mau nyampe terminal Sleman.Kamu turun disitu jugakan?!".Tanyaku sambil memberesi barang-barang.
"Iya,disini aku nebeng hidup sama Roni.Nyusahin memang,untung aja mereka welcome.Ya... si Cupu malah tidur disamping supir.Dasar kepala kerbau!!".Dodi kesal melihat Roni yang baru saja pergi namun begitu cepat tertidur.
"Hahhhaa ..Ada-ada aja kamu ne".Tawa ku kecil.Tiba-tiba saja tubuh kami seperti kehilangan keseimbangan.Bus yang kami tumpaki sedikit oleng.Kami bingung dibuatnya.Pak supir menghentikan perjalanan dan memeriksa tubuh mobil beserta kernek.
"Bannya kempes.Apesnya kita gak bawa ban cadangan".Teriak supir bus dari dalam terdengar kencang.Kami semua kebingungan untuk musibah kecil ini.
"Yah,padahal tinggal sebentar lagi".Keluh ku.
"Iya ya.Sabar aja lah,mungkin supir bisa lemparin kita sama bus yang lain".Dodi menenangkan.
"Iya tapikan itu gak pasti Di.Iya deh coba nunggu sebentar".Aku mencoba menyabarkan diri.
"Ehhh si Roni kemana tuh orang?!".Mata Dodi mencari sosok Roni.
"Doooorrr.. !!!Disini Dodod!!Eh .. Udah masuk sholat Dzuhur.Kita sholat dulu yuk,sambil nunggu ban.Diseberang sana ada mushola sekaligus warung kecil.Enak lah buat ngilangin laper dikit,hari ini kan hari minggu pasti gak pada puasa".Ajak Roni yang rupanya tadi berkeliling.
"Cupu,ternyata tadi ngilang kliaran dijalan ya?!Yaudah deh kalau gitu,Nazwa mau sholat dulu,habis itu bisa sedikit jajan diwarung?!".Tanya Dodi.
",Eee ... Maaf aku lagi halangan,kalian pergi aja dulu biar aku yang jaga barang,lagian aku belum lapar".Aku menolak halus dan kebetulan memang sedang berhalangan.Tanpa Dodi bertanya pada ku ia mengambil rangselnya serta barang ku yang berisi buku.
"Gak,kamu juga bisa jagain barang diwarung sana sambil ngisi perut.Bohong kalau kamu bilang belum laper.Minuman yang aku kasih juga baru diminum seteguk.Disini banyak kaum adam,jangan sendirian".Dodi sedikit memaksa dan terasa mengkhawatirkan aku.Tanpa mendengar kalimat ku ia membawa barang keluar dari bus lalu berjalan keseberang jalan.
"Aku merasa dilindungi olehnya.Dodi begitu respect dan care meski aku bukan siapa-siapa".Rasa kagum ku dalam hati.Tanpa pikir panjang,aku mengikuti mereka dari belakang.
"Nazwa kalau jalan hati-hati ya!!".Suara Dodi diseberang jalan memperingatkan ku dengan sedikit teriak.
"Iya Di".Balas ku sambil melihat kanan kiri jalan.Sesampainya disana Dodi langsung menyodori ku es teh manis.
"Ne buat kamu,lumayan pengembali energi.Aku tinggal dulu ya si Cupu udah nunggu di mushola".Dodi berlalu pergi dengan tergesa-gesa.

Mushola yang mereka sholati tidak begitu jauh.Hingga aku dapat melihat Dodi dan Roni sholat ditemani beberapa jamaah.Angin siang itu cukup membuat ku sejuk dalam teduhan warung yang terbuat dari anyaman bambu.Meski suara bising kendaraan yang berlalu lalang menjejali telingaku,itu tidak membuat ku beranjak dalam lamunan.
"Dodi terlihat tampan dengan basuhan air wudhlu yang tadi membasahi wajahnya.Dari awal ia sudah tampan atau ini hanya sebatas kagum ku!?".Aku bertanya pada diri ku sendiri.Aku mencoba menikmati suasana sambil meminum es.
"Udah kenyang belum?!".Suara Dodi mengagetkan ku.
"Huuuuhh... Ngagetin orang aja,lagi enak juga!!".Sedikit bercanda.
"Ya... Orang nglamun dibilang enak".Dodi balas bercanda.
"Iya dari tadi pacar kamu kaya nglamunin kamu.Liat kearah mushola terus".Si empunya warung nyeletuk.Mendengar ucapannya aku benar-benar mati kutu.Dodi pun terlihat salting.
"Ohh,kami bukan pacaran ko bu".Jawab Dodi,mengklrifikasi atas ucapan si Empunya warung.
"Oo .. Maaf mbak ya,jadi aku yang malu".Pinta si Penjual.
"Gak,gak apa ko(jawab ku lalu melanjutkan kalimat ku untuk Dodi).Di,maaf sebelumnya,Hp ku ngedrop,aku boleh pinjem Hp kamu gak buat telphone!?Aku udah gak bisa nunggu,banyak orang sedang nunggu aku sekarang".Tanya ku dan sedikit memberi penjelasan.
"Tapi maaf,Hp ku juga ngedrop".Dodi memperlihatkan Hp-nya.
"Pake punya ku aja,ne nenk.Gak apalah kalau ama enenk,kalau ama si Dodod mah bayar,hehhheee..".Roni menawari ku.
"O iya,makasih sebelumnya".Aku tersenyum menerima kebaikan Roni.
Aku membawa Hp itu kemudian aku menyingkir sebentar.Ku tekan nomor yang aku hafal.Ya nomor itu adalah nomor Rama tunangan ku disini,di Jogja.Aku mencoba menghubungi Rama untuk minta dijemput.
"Hallo Assalamualaikum,mas ini aku Nazwa".Ku coba memulai percakapan.
"Waalaikumussalam,Nazwa kamu ada dimana ko jam segini belum nyampe?!Ini nomor siapa?!".Rama terdengar cemas dari ujung telephone sana.
"Nazwa gak tau tepatnya dimana,yang jelas ada dipinggir jalan yang mau memasuki Sleman.Bus yang aku naiki bannya kempes dan sampai sekarang gak ada tanda penumpang mau diapakan.Rama kesini ya jemput Nazwa".Sedikit argumen ku pada Rama.
"Iya,kamu tunggu,aku segera kesitu,wassalamualaikum".Salam Rama.
"Waalaikumussalam".Ku akhiri panggilan kami lalu merapat kewarung tadi untuk mengembalikan Hp Roni.
"Makasih Roni,maaf udah ngrepoti".Aku kembalikan Hp-nya.
"Iya kembali kasih,gak ko".Jawab Roni.Tidak lama setelah itu suara motor datang menghampiri kami,suara itu tidak lain adalah suara motor Rama.
"Assalamualaikum..".Suara Rama yang tak asing lagi ditelinga ku.
"Waalaikumussalam".Kami menjawab salam hampir serempak.
"Nazwa,kamu gak apa-apa kan??Cepet kita pulang.Orang rumah udah pada nunggu.Mas-mas ini temen Nazwa ya?!".Tanya Rama.
"Iya mas".Jawab Roni.Aku yang melihat Dodi seolah dia sedang mengamati Rama,entah apa yang ia amati.Aku tidak berani melihatnya lebih.
"Makasih banyak udah jaga Nazwa.Kalau berkenan dan ada waktu diharap kehadiran kalian untuk menghadiri resepsi pernikahan kami minggu depan".Rama mengundang Dodi dan Roni.
"InsyaAllah mas,terimakasih untuk undangannya".Roni membalas undangan Rama,sedang Dodi masih dengan diamnya sejak kedatangan Rama.
"Makasih ya Roni,Dodi untuk kebaikannya".Sedikit ingin membalas budi pada mereka.
"Iya sama-sama,kami permisi dulu ya mas,wassalamualaikum".Rama menyetarter motornya,aku pun menaiki motor itu kemudian jalan meninggalkan mereka.
"Waalaikumussalam,hati-hati nenk".Suara Roni dari kejauhan.

Enam hari setelah kejadian itu,aku sama sekali tidak mendengar kabar mereka.Meski aku tahu kami hanya teman ngobrol dalam perjalanan tapi aku merasa ingin lebih.Paling tidak aku ingin menjalin silahturahmi.Sebenarnya aku ingin meminta nomor Roni pada Rama untuk menghubungi mereka,hanya saja aku tidak enak hati dengan Rama.Aku menempatkan posisi ku sekarang dan memilih tidak berharap lebih akan rasa yang sesaat ini.
"Nazwa,kamu itu calon pengantin Rama Hardian.Kamu gak boleh hanyut dalam bunga hidup ini!!Lupain Dodi dan lihatlah di depan ada Rama yang menanti mu!!".Hati ku berkecambuk oleh keadaan.Tiba-tiba saja Hp ku bergetar,bunyi satu sms masuk.

Sweet Rama_
087733552013

Assalamualaikum .. :)
Nazwa aku mau ngasih tau klau
tmn cayank yg waktu itu sms,
katanya gk bisa dtng ke resepsi
kita besok,alesannya krna tmn yg
satu lagi ada kepentingan,ktanya
sih pulang ke Solo jenguk ibunya.
Kamu baik" ya .. I miss You

Your Love Rama_

"Alhamdulillah,akhirnya Dodi pulang kerumah juga untuk menemui ibunya".Aku merasa bahagia setelah membaca sms dari Rama tanpa aku balas sms-nya itu.Malam ini aku tidur lebih awal mengingat besok adalah hari bersejarah ku.Tanpa aku sadar mentari yang masih malu menampakan sebagian tubuhnya,ia menyentuh tubuh ku hangat dari celah-celah jendela.Aku bangun lalu mempersiapkan segala sesuatu dibantu dengan budhe ku.

Aku didandani cantik dengan gaun kebaya modern yang tertutup dan berhijab.Gaun berwarna putih ini menutup tubuh dengan anggunnya.Aku seperti tidak percaya hari ini aku tampil cantik yang insyaAllah dia adalah tulang rusuk ku.
"Bissmillahirrahmanirrahim..,semoga semua berjalan lancar tanpa halangan satu apapun.Dan semoga Allah memberi ku tempat pelabuhan hidup yang shaleh agar aku semakin mencintai-Mu ya rabb.Aamiin ya rabbal alamiin".Doa ku sebelum melangkah keluar kamar pagi itu.

Tepat pukul 09:00 wib. aku keluar dari kamar dengan langkah pasti.Disekeliling ku begitu banyak wajah yang tidak bisa aku amati satu persatu.Tapi nampaknya aku mengenal dua wajah yang duduk disamping Rama serta ayah ku.Aku semakin menajamkan mata ku dan mendekati Rama.
"Benar saja wajah dua orang itu adalah milik Dodi dan Roni.Bukankah mereka gak bisa hadir?!".Dalam benak ku.
Akhirnya aku sampai tepat disamping ayah kemudian duduk,tepat di depan ku terlihat Rama dengan gagahnya.Meski demikian mata ku juga menyoroti Dodi sampai aku tidak sadar disisi lain Pak Penghulu memulai tugasnya dengan baik.Semua masalah pernikahan telah ia jabarkan panjang lebar baik apa itu hak dan kewajiban suami istri.Prosesi ijab qabul berada di depan mata.
"Saudara Rama Hardian,Dengarkan lalu jawab kalimat saya dengan benar dan tegas!!".Suruh pak Penghulu pada Rama.
"Baik pak".Jawab Rama seakan ia yakin akan lulus dalam ujian kali ini.
"Saudara Rama Hardian,saya nikah kan Nazwa Malika binti Rusdiyanto untuk saudara Rama Hardian dengan maskawin seperangkat alat sholat serta uang tunai Rp.21.300,00,- dibayar tunai".Pak penghulu menggoyangkan tangan Rama dengan keras yang saat itu sedang berjabatan.
"Saya terima nikahnya Nazwa Malika binti Rusdiyanto dengan mas kawin seperangkat alat sholat beserta uang Rp.21.300.-dibayar tunai".Jawaban Rama dengan tegas.
"Sah?!".Pak penghulu menanyai saksi.
"Sah".Para saksi menjawab pertanyaan pak penghulu termasuk juga Dodi.
"Alhamdulillah,telah sah menjadi sepasang suami istri".Pak penghulu menyiarkan pada para tamu.

Prosesi akad nikah selesai disitu tapi resepsi masih ada.Aku berjalan ke atas podium pengantin bersama Rama dan keluarga.Begitu banyak kami menyalami tamu undangan hingga aku terasa letih berjam-jam berdiri.Sampai seseorang berjalan didepan ku memberi ku ucapan selamat.
"Nazwa selamat menempuh hidup baru,semoga menjadi keluarga yang sakinah,mawadah,warahmah.Aamiin..Oya,makasih udah membuat ku sadar untuk segera memeluk ibu.Dan sebagai ganti mamah kamu aku hadirkan ibu ku untuk mengobati rasa kangen kamu sama mamah disana.Anggaplah beliau itu mamah kamu juga Naz".Dodi mendekatkan ibunya pada ku.
"Mamah".Aku menangis bahagia untuk apa yang aku dapat hari ini
"Nak,kamu cantik ..,jadilah perhiasan dunia akhirat untuk suami dan anak-anak mu kelak".Ibu Dodi mengusap air mataku lalu memeluk ku erat.
"Makasih mah,makasih Di untuk hadiah luar biasa ini,dari kecil aku gak pernah merasakan hangatnya pelukan seorang ibu dan kini kamu membawakannya untuk ku".Tangis ku semakin luluh.Rama yang berada disamping ku memegang bahu ku seakan turut bahagia seakan enggan mengganggu Rama menjauh,ia berbincang dengan ibu Dodi.
"Gak,usah ngomong gitu Nazwa,silahturahmi itu membuka keberkahan dalam segala hal.Jangan karena perbedaan lalu kita memutuskannya".Ceramahnya santai.
"Aamiin,semoga kita bisa mengembannya dengan baik ya Di".Harap ku.
"Setitik asa untuk sebuah rasa ... Aku tidak pernah merasa memiliki tapi kenapa aku merasa kehilangan?!".Ungkap Dodi pelan.Mendengar kalimat terakhir itu aku terkaget.
"Dodi?!".Tanya ku pelan.Namun Dodi hanya membalas dengan senyuman manis,bahkan termanis dibanding saat dalam perjalanan itu.
"Huuu..,giliran ane donk!!Nenk Nazwa selamat ya,semoga jadi keluarga sakinah,mawadah dan warahmah.Ngomong-ngomong Rama lebih cakep dari pada Dodi".Gurau Roni pelan.Aku dan Dodi pun tertawa oleh banyolannya.

Inilah kebahagiaan ku.Aku menjadi seorang istri dari Rama.Aku juga mendapat keluarga baru kado terindah dari Dodi.Semua terasa indah hari ini.Dan aku berharap hari esok dan seterusnya akan tetap indah meski aku tahu dalam kehidupan ini ada hitam dan putih namun kini ada Rama sebagai imam yang siap mengarahkan ku dalam kebaikan.InsyaAllah...

                                                     THE END

                                                       ...***...

Rabu, 09 Januari 2013

UNTUK TIKUS BERDASI

Teruntuk kalian ..
Maling Berdasi

Hai kalian ..
Ya kalian,kalian yang berada dibawah atap hijau megah dan duduk dikursi empuk kami,tahukah kalian kami disini duduk pada kursi luas milik Allah dan beralaskan baju kumel dibawah atap peyot bahkan kami juga berada dikolongan jembatan tanpa menghiraukan tubuh kami
Sungguh kami mengenaskan ....

Aku menyurati kalian dengan tangis kecewa kami,atas kebobrokan para teladan yang memperlihatkan kepiawaian dengan bersuara lantang untuk kebenaran dan kemajuan namun itu hanya sekedar uapan,tertidur dalam kenyamanan
Kalian MUNAFIK!!
Kalian BUTA!!
Kalian TULI!!
Mengerikan!!!!!!!
Sungguh kami muak dengan janji ..

Hai kalian ..
Kalian terlalu manis untuk kami hujat,kalian terlalu indah untuk kami jamah hingga kami hanya bisa merintih atas belitan krisis moneter yang berkepanjangan ini.Inilah hasil dari ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab yang egois memperkaya diri dari cucuran keringat lelah kami tanpa kalian menengok sedikit pun kearah kami,itu kalian!!

Kalian, Lihatlah gurat letih diwajah kami!! Kalian, Dengarlah tangisan suara lara kami!! Kami tersakiti dan terasa terus menjadi pesakitan konflik atas sandiwara dari dalang politikus-politikus elit Tidak kah kalian ingat bahwasannya kami yang memilih dan mengangkatmu dari biasa menjadi lebih dari biasa hidup mu?! Ya kami ini,kami yang tidur beralas dingin,kami yang memakai pakaian compang camping tanpa memikirkan malu,dan kami yang berwajah kusut dengan tubuh kurus kering tak terurus,kami lah sesungguhnya raja yang patut kalian layani bukan kemudaian malah kalian abaikan Kalian kacang lupa kulitnya ..

Mengertilah!!
Tanpa ulah kalian pun kami sudah didera derita.Lihatlah,disini anak-anak menangis tercekik imbas dari kejamnya beban hidup dari modernisasi.Ibu dan bapak kami menjerit dalam lelah sisa tenaganya.Mereka begitu letih dalam tegar tanggungan kewajiban untuk melunasi hak anak-anaknya

Hai kalian ..
Kami melihat dan mendengar sepak terjang mu.Kalian pakai uang kami untuk mempercantik diri dan orang-orang dalam lingkaran mu.Kalian duduk dengan tumpukan rupiah haram,kalian tertawa dalam kesesatan,kalian bertunggangan kemewahan dalam kesombongan!!

Apa yang kalian beri pada kami setelah mengobral janji?!Hanya basa basi tidak cukup bukti,kalian lupa diri,kalian khianati kami!!Jika sudah demikian apa yang harus kami lakukan untuk mempertanggung jawabkan dengan apa yang kami pilih dulu?!Apa yang akan kalian tinggalkan jika penerus mu adalah anak kalian sendiri?!Mungkinkah dia lebih baik dari kinerja mu?!Begitu banggakah sebutan TIKUS BERDASI yang ditujukan pada kalian hingga kalian merasa nyaman dalam gelimangan?! Sungguh kalian munafik .. !!

Kalian bisa saja membeli hukum,berkeliling dunia atau sekedar keluar menonton pertandingan bulu tangkis.Kalian bisa saja merombak teralis besi pembatas dengan fasilitas hotel berbintang lima.Kerangkeng mu tak menyurutkan gelontoran-gelontoran rupiah pada satu garis mu.Cucuran rupiah mu yang berbicara dengan hukum ku,hukum kami hingga semua terkena nila atas tangan slengean serius untuk negara mu. Tetapi ingatlah,Tuhan mu maha melihat dan maha mengetahui apa-apa yang kita semua tidak ketahui.
Kalian itu HEBAT,kalian itu KEREN!! Aku beri acungan jari tengah ku untuk penghargaan kalian!!Kalian Luar Biasa ..
Bejaaaaaaatt .. !!!

Dari Kami

Jerit tangis ini kepada siapa aku persembahkan
Aku ini adalah raja,tapi mengapa aku masih harus melayani raja
Jika benar dari kami,oleh kami,dan untuk kami,tapi mengapa kami susah dan lapar dalam kepunyaan
Kami makan dengan lapar
Kami tidur dengan dingin
Ironis dan sadis sungguh kebobrokan ini 
Rintihan kami pun tidak pernah diperduli
Kami menyedihkan !!

Mengapa Maling Tuding Maling?!

Kalian ..